Membaca...


Membaca agar tahu bahwa kita lebih banyak tak tahu; agar mengerti bahwa kita sering takut pada hal-hal yang belum kita ketahui yang membuat kita berusaha menyangkal rasa takut  dengan menciptakan prasangka buruk untuk melindungi ilusi bahwa kita banyak pengetahuan dan ego kita yang rapuh. Melalui prasangka buruk kita memproyeksikan kebodohan kita ke orang lain, sehingga ego dan hasrat nafsu merasa nyaman; prasangka buruk mengajak kita menyalahkan orang lain dan situasi daripada instropeksi diri dan berusaha mencari pengetahuan baru dan memperbaiki diri.

Membaca membantu menyingkap lapisan-lapisan kesadaran yang tertimbun di bawah egoisme yang selalu menuntut untuk dibenarkan. Membaca membantu kita melihat bahwa ilmu itu menyingkap sekaligus menghijab. Sebab setiap hal yang kita ketahui akan membatasi sudut pandang kita. Dengan membaca kita bisa menemukan sudut pandang lain yang mungkin lebih benar.

Membaca buku membantu kita membaca dan memahami pengalaman hidup kita sendiri dan orang lain tanpa menghakimi. Kesadaran bahwa kita lebih banyak tak tahu dapat mendorong kita untuk mengambil hikmah dan pelajaran.

Tuhan memerintahkan "bacalah dengan menyebut (menyertakan) rabb-mu," sebab hanya dengan melek literasi, dengan membaca pengalaman melalui tafakur, dengan ingat bahwa kita hanya tahu sebatas yang diizinkan Tuhan pemilik dan pendidik alam seisinya, maka kita tak mudah terjebak dalam perangkap kedirian iblis yang hanya tahu bahwa "aku selalu lebih baik dari dia."

Posting Komentar

0 Komentar