Entahlah, Yang Penting Aku Menulis

  

 Oleh : Abdul Latif

 

“Menulislah, Maka Kau akan Abadi”. Itulah sepenggal frase yang sering saya temukan di berbagai literatur. Saya sepakat dengan kalimat tersebut. Kita jadi tahu banyak hal karena membaca sebuah tulisan. Kita jadi tahu peristiwa masa lalu melalui tulisan sejarah. Coba bayangkan, jika tidak ada tulisan, kita pasti tidak akan mengetahui banyak hal. Bahkan dengan tulisan pun bisa jadi kita akan tahu masa depan.

Tulisan sebenarnya adalah gambaran realita pikiran yang dirangkai oleh huruf-huruf. Dari sebuah tulisan kita jadi tahu buah pikiran seseorang. Kita jadi tahu gambaran yang ada dalam otak seseorang.

Memang idealnya, sebelum menulis kita harus paham dulu tata bahasa yang benar, harus memahami gramatika, harus menguasai sistematika menulis. Namun bagi saya, tanpa melalui tahapan itupun, kita boleh dan sah-sah saja menulis. Mengeluarkan unek-unek dari dalam pikiran menjadi rangkaian huruf. Karena pada dasarnya tujuan menulis adalah agar orang mengerti akan maksud dalam pikiran kita atau orang dapat menerima informasi yang kita berikan. Ya, kita tidak harus memusingkan redaksi kata yang belum rapi, namanya juga belajar. Seiring berjalannya waktu kualitas tulisan kita akan meningkat juga. Ibarat bayi yang belajar berjalan, memulai menulis pun takkan berbeda jauh dari itu. Dimulai dari ngesot, merangkak, jatuh bangun berkali-kali, hingga akhirnya bisa tegap berdiri, kemudian berjalan.

Bagi saya menulis itu menyenangkan. Apalagi sekarang ini menulis adalah kegiatan yang semua orang bisa melakukannya dimanapun dan kapanpun. Zaman sekarang kita sangat dimudahkan untuk melakukan aktivitas menulis. Jika dulu wartawan harus membawa buku catatan kecil kemana-mana sekarang wartawan tinggal ngetik kejadian di sekitarnya dengan gadget. Ini tidak hanya berlaku untuk wartawan, kita pun juga bisa, minimal jadi wartawan untuk diri sendiri.

Melalui tulisan kita seakan menjadi penjelajah. Orang akan tahu tentang kita melalui tulisan. Persis seperti seorang penjelajah yang meninggalkan jejak di tempat yang ia singgahi. Bahkan ada juga yang mengatakan bahwa tulisan bisa menjadi sebuah senjata untuk mempengaruhi seseorang. Tidak jarang kita temukan seseorang akan berubah karakter setelah membaca sebuah literatur.

Saya pun demikian, tulisan saya pun ya begini-begini saja. Karena memang niatan saya yang penting nulis. Nulis apa saja.

Bismillaah, saya mulai menulis.

Posting Komentar

0 Komentar